Reparasi Lampu Mikroskop
Lampu pada mikroskop adalah sumber cahaya utama menggantikan cahaya alami yang dipantulkan dengan cermin pada mikroskop manual model lama. Mikroskop optik sangat bergantung pada cahaya untuk pengamatan visual. Maka lampu mikroskop sama pentingnya dengan komponen optik seperti eyepiece, lensa objektif, dan sebagainya. Lampu yang baik memiliki performa yang baik sesuai spesifikasi dan kebutuhan mikroskop. Beda jenis mikroskop bisa beda pula jenis lampu atau sistem pencahayaan yang dibutuhkannya.
Pada mikroskop jenis basic atau edukasi biasanya menggunakan lampu halogen berdaya rendah. Pada model yang lebih baru saat ini sudah terdapat juga versi dengan pencahayaan LED. Semua komponen mikroskop termasuk lampu juga butuh perawatan dan pengecekan berkala agar memiliki usia pakai yang panjang. Lampu halogen dapat berusia pendek dan cepat mati jika lampu dibiarkan kotor. Hal itu dikarenakan lampu halogen menghasilkan panas yang tinggi karena lampu ini salah satu jenis lampu pijar. Suhu pada permukaan kaca lampu halogen dapat mencapai 250o celsius atau lebih secara merata di seluruh permukaannya pada kecerahan maksimumnya. Suhu tinggi ini diperlukan untuk menjaga siklus reaksi gas halogen dengan filamen lampu. Jika ada ketidakseragaman suhu pada permukaan maka akan menimbulkan titik lemah pada permukaan kaca lampu, membuat reaksi gas yang tidak seragam yang pada akhirnya dapat memperpendek usia lampu halogen.
Oleh karena itu penanganan lampu halogen harus dilakukan dengan cermat dan hati-hati. Sidik jari, minyak, maupun kotoran lain akan berpotensi menyebabkan ketidakseragaman suhu permukaan dan dapat memperpendek usia lampu. Di Cakrawala Mikroskop Indonesia kami sering menemukan kasus lampu halogen mikroskop ini mati. Tentunya tidak serta merta membuat kesimpulan jika hal tersebut dikarenakan lampu halogen yang kotor. Ada banyak penyebab matinya lampu mikroskop. Pemeriksaan dilakukan menyeluruh pada sistem elektronik mikroskop untuk memastikan penyebab lampu mikroskop yang mati. Pada kasus-kasus tertentu mainboard pengendali lampu mengalami kerusakan dan mengharuskan untuk diganti.
Foto di atas menunjukkan contoh kasus kerusakan yang sangat jarang terjadi pada mikroskop binokuler Yazumi. Setelah ditelusuri mikroskop ini pernah dimodifikasi sebelumnya akibat mainboard aslinya rusak. Namun modifikasi yang dilakukan kurang memperhatikan spesifikasi teknis yang sesuai untuk mikroskop ini. Hasilnya lampu sudah mati meski baru 3 kali dinyalakan setelah lampu diganti oleh pemiliknya dan muncul bau hangus. Selain lampu mati base mikroskop yang berbahan plastik juga meleleh. Hal ini terjadi akibat jenis lampu dan elektronik dimmer yang tidak sesuai. Halogen yang diganti memiliki power rating 220 volt 20 watt AC (halogen G5.3) dan menggunakan dimmer AC 220V. Sedangkan mikroskop binokuler Yazumi XSZ-107BN menggunakan halogen 6 volt 20 watt.
Faktor ketidaksesuaian spesifikasi ini menghasilkan lampu dengan suhu yang jauh lebih tinggi. Mikroskop Yazumi XSZ-107BN tidak dirancang untuk lampu jenis ini, dan soketnya pun bukan tipe G5.3 walau secara sepintas lampunya terlihat mirip. Hal tersebut berimbas melelehnya base mikroskop karena suhu sangat tinggi yang melampaui ketahanan suhu maksimum base mikroskop. Sedangkan lampu yang mati akibat lampu tidak dibersihkan dari sisa-sisa sidik jari setelah pemasangan. Setelah mainboard dan lampu halogen diganti dengan jenis yang sesuai mikroskop sudah dapat menyala dengan normal kembali dan siap untuk digunakan.
Di Cakrawala Mikroskop Indonesia kami menangani berbagai jenis reparasi mikroskop termasuk kerusakan pada sistem pencahayaannya. Kami selalu berupaya semaksimal mungkin mengembalikan fungsi pencahayaan mikroskop ke kondisi semula dan sesuai kebutuhannya. Riset mengenai sistem iluminasi mikroskop terus kami lalukan untuk dapat memberikan solusi akurat pada tiap-tiap jenis pengamatan. Jika Anda membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai reparasi lampu mikroskop jangan ragu untuk menghubungi kami. Secara profesional kami akan menangani kendala pada mikroskop Anda.